Bismillah..
Biasanya dari
berbagai tulisan baru-baru ini biasanya bismillah Cuma dalam hati sekarang di
lafazkan dalam bentuk tulisan Karena yang dibahas bukan sembarangan judul
tulisan saya kali ini tentang “MARAH” agak serem emang kalau di dengar apalagi
ngalamin hufft jangan deh gan !
Ingat sekali awal pertama kita
marahan sayang ketika ego mulai membeludak dalam dada “seharusnya
begini….seharusnya begitu” semuanya tak terucap untuk menghindari amarah yang
berkecamuk aku lebih memilih diam tanpa kata dan ternyata kaupun menyambutnya
dengan nada diam. Al hasil kita diam-diaman malam itu, mashaa Allah dunia
terasa sepi tanpa sapamu, malam terasa amat dingin tanpa sentuhan lembutmu,
gemericik air gerimis hujan terdengar jelas ditelinga sampai detail. Kita bersebelahan
terasa berjauhan seperti antara hawa yang terpisah dengan adam. Bahasa
tingginya sih gitu ^^a hehe
Yah mungkin malam ini waktunya kita
tafakkur secara individual pikirku, malam masih saja larut mata ini masih
enggan terpejam sesekali ku tengok kesebelahmu kau masih saja terdiam tanpa
kata tanpa menoleh sedikit pun, ku pikir kau sudah tidur waktu terasa begitu
lamban menit serasa sejam,jam serasa sehari, begitu seterusnya. Egoku berkata
“kapan dia menyapaku, gengsi donk aku duluan yang menyapanya” dan aku lebih
memilih tidur saja.
Pagi itu terasa
berbeda yang biasanya membangunkanku Qiyamul Lail itu adalah sentuhanmu
sekarang hanya alarm yang berteriak ditelingaku, ketika ku bangun ku lihat kau
duluan menundukan dahi di sajadah, pikirku mulai tak normal “keterlaluan masak dia
tidak membangunkaku ! “ pikirku ketus :/ okeh kita lanjutkan diam-diaman kita
hari ini jawabku ketus dalam hati. Pagi itu terasa dingin karena kebetulan
hujan biasanya disaat hujan kita saling menghangatkan aku memasak sesuatu untuk
dimakan sedangkan dia membuat minuman hangat untuk diminum lalu setelah itu
kita berbicara santai, tapi pagi itu begitu beku namun aku masih menjalankan fungsiku
sebagai seorang istri yang memenuhi hak suaminya dalam urusan rumah tangga
hanya saja masih dengan mulut terbungkam.
Satu sisi hatiku berteriak “aku
lelah diam-diaman” tapi sisi egoku bicara”dia saja tidak punya niat baikan kok
ngapain aku duluan yang mulai” pikiran itu selalu saja menggangu pikiranku
disaat melakukan pekerjaan. Dengan penuh istigfar aku mencoba memulai langkah
dengan sedikit gugup tak ada salahnya aku memulai minta maaf padanya dan untuk
membangkitkan rasa percaya diriku itu agak sulit tapi baiklah kita mulai dengan
Rabbku yang menguasai amarahku maka keserahkan pada-Mu ya Allah.
Ku letakan makan itu berupa pisang
goreng yang masih hangat dengan seidikit melirik kau masih saja diam “ya Allah
marah amat yah “pikirku dengan muka yang semeraut. Ketika saat itu ku mau
mendekat dia malah pergi mengambil air wudhu karena kebetulan sebentar lagi mau
waktu dzuhur di daerahku jadi ku urung niat untuk baikan ku tinggal pergi ke
belakang membereskan yang belum sempat utuh ku bersihkan. Setelah semuanya
beres maka aku pun mengambil air wudhu dengan maksud mau sholat juga walau
marahan tapi curi waktu berjamaah bersamanya. Aku diam-diam saja kalau aku
makmum dibelakang.
Sebenarnya walau marahan
akupun tau dia sengaja menungguku walau dengan diamnya.Setelah salam tiba-tiba
ku dikagetkan dengan dia menyodorkan tangan _ _)” aku kaget entahlah antar
senang dan gengsi dan akupun berniat biasa-biasa saja dalam berekspresi ternyata ketika memegang tanganya
dia menariku dan berkata” sayang maafkan abii sungguh maafan abii, maukah ummi
memaafkan abii” aku bengong dengan kata yang baru saja terucap.. O.Oa hah
abii?ummi? ternyata dia sengaja bersikap seperti itu padaku lalu berbisik
“Terimakasih sayang telah menjadi ummi bagi anak-anaku”aku faham maksudnya hiks
aku terharu dia tau darimana kalau aku hamil,padahal aku kan belom ngomong
:( asli disana tumpah sudah airmataku ,gugur
sudah egoku aku beribicara dari hati ke hati denganya sungguh aku merindukanya ternyata
marah telah membuatku jauh dengannya . jadi selama tadi malam dia tidak
membangunkanku lantaran sudah dibangunkan karena melihat tidurku pulas jadi dia
pikir biarlah setelah itu baru dibangunkan, begitu juga tadi siang ternyat
diam-diam dia sudah membuat minuman terlebih dahulu, subhanaa Allah ternyata
itu hanya bingkai suudzon yang lagi mengakar dala benaku Astagfirullah..ckckck dan
mengingat semuanya aku jadi merasa bersalah sendiri dan geli juga sih, kok
bisanya berpikiran begitu :D yah dari
situ mungkin aku mulai akrab dengan panggilan kita abii dan ummi denganya :)
tenyuum ^^b sesekali jika hal itu terjadi kami biarkan saja setelah itu baik
lagi dan terasa rindu lagi namun rasa rindu itulah yang membuat kita saling
terikat.
Aku mencintaimu sayangku :* dengan
setulus hatiku..
@catatan harian emak iid episode
marahan hihihi
2 komentar:
sweet soo_ _))
"qta mulaii dari noL yukk sayangg" :P
.Hhee ^^v
tak usah sayang kan ude isi kalo ulang nol kapan mettu nya >.<a
whihihiihi
Posting Komentar