Ini bicara tentang cinta pasangan
dan ukhuwwah antara cinta dan persaudaraan
Mungkin sedikit lebih rumit
berhubung antara cinta dan ukhuwwah ibarat hati dan jantung.
Berbicara
fitrah sebagai seorang yang normal kita pasti menginginkan sebuah pasangan yang
di idamankan, begitu juga dengan ukhuwwah karena kendatinya kita butuh
seseorang sahabat sejati dalam hidup kita. Lalu bagaimana antara cinta dan
ukhuwwah ini sedikit tidak bersinergi yakni antara pasangan hidup dan sahabat
karib? Huhuhu al hasil pada cemburu dengan kita. Kecemburuan diantaranya adalah
wajar namun jika sifatnya berlebihan maka akan jadi penyakit juga dalam bentuk
kasih dan sayang dalam sebuah cinta dan ukhuwwah.
Dalam sebuah
ukhuwwah, kecemburuan terhadap sahabat kita yang sudah menemukan tambatan hati
dalam hidupnya ibarat sosok yang sudah menggantikan posisi dirinya dalam bentuk
ukhuwwah, bagaimana tidak ? hal itu adalah wajar mengingat yang biasanya sering
ngukur jalan bersama alias wara-wiri dengan alasan cari angin seiring waktu
jarang untuk bersama lagi sekalipun bersama selalu ada menyari untuk dijemput
pulang, “ assalamualaikum sayang lagi dimana mii ?”atau biasanya yang selalu
ada waktu bila di ajak telpon sekarang sudah mulai jarang, “afwan ukh tak enak
ni ada suami ana nanti aja yah kita sambung ok ! “ jadi kecemburuan itu mulai
timbul dalam benih-nenih cinta yang tadinya tertanam mulai memudar.
Lalu
bagiamana posisinya jika seandainya kecemburuan itu malah berada dalam pasangan
kita?
karena keseringan bersama sahabat karib kita sampai lupa sosok tercinta
dirumah, misal sampai lupa masak,cuci baju suami atau bahkan lupa pulang
wah..wah berabe berat, lalu hal itu muncul kecemburuan dari pihak pasangan
hidup kita. Usut punya usut jadi emang kudu kita yang memanajemen cinta dan
ukhuwwah ini gan membagi hak terhadap situasi dan kondisi yang di alami saat
ini. Yah mungkin ini juga yang saya rasakan namun sama-sama lagi belajar
bagaimana memanajemen ini agar semua jadi hikmah tanpa masalah seperti sloganya
Pegadaian”Mengatasi Masalah Tanpa Masalah” hihi ngiklan dikit.
Ok gan solusi jitunya adalah kamu
emang kudu komunikasi ama cinta dan ukhuwwah ini
Jangan sampai keduanya los
komunikasi alias di bicarakan secara 4 mata dan 4 telinga diantara keduanya,mengenai
kedua peranmu ini yakni sebagai istri sekaligus sebagai saudara dimata yang
lain setelah itu cobalah untuk memahamkan lalu jelaskan kalau keduanya begitu
berarti seeeh :D yah macam itulah yang
saat inipun saya rasakan.
Misalnya, untuk sosok tercinta
(suami)penuhilah kewajibanmu sebagai istri yang senantiasa terpenuhi haknya
dalam rumah tangga, contoh masalah pekerjaan rumah serta masalah jasmani tidak
terlupakan dan sudah terlaksana dengan baik,
sedangkan untuk sosok sahabat karibmu
Carilah waktu luang yang khusus
yang tidak tergangu oleh moment bersama cintamu maka jadikanlah moment itu
untuk sahabatmu ketika moment itu terlaksana maka jadikanlah hal itu special
misalnya lama tidak ketemu sekali ketemu ditraktir hwehehe kesenengan yang jadi
temanya donk :D tapi kamu sendiri lebih memahami bagaiman menciptakan suasana
nyaman itu dalam hati dan kondisi pikiranmu.
Seiring waktu akan mengajarkan
semua itu bagaimana antara cinta dan ukhuwwah menjadi satu bagian yang penguat
dalam hidupmu namun jika diantaranya kembali tidak terpenuhi hak nya bisa jadi
dia akan menjadi kendala dalam hidupmu, kamu akan pusing mikirin membagi cinta
hihihi puyeng 3 keliling deh namun lebih parahnya di khawatirkan akan ada
statement “Pilih aku atau dia” nah loh mumed deh _ _)a Cuma bisa bilang minta
toyonglah pada Allah :D sekiand dan terimakasih.
Salam Cinta dan Ukhuwwah
Emak Iid folevel ^^v
1 komentar:
pasti masih bs disatuken ^^,
Posting Komentar